Kemana Bunga itu Pergi?

BUNGAKU.............. YANG LIAR

Kisah ini bermula, ketika hari itu, aku bertemu seorang gadis sebut saja Bunga. Dia teman dari sahabat kariku. Ia mahasiswa di salah satu universitas bergengsi dengan di Yogyakarta di jurusan yang sangat sulit didapkan oleh seluruh orang, jadi sepantasnya jika wajahnya tampak memancarkan kepribadian yang karismatik penuh percaya diri.  Pertemuan yang tidak sengaja ini awalnya terkesan biasa saja. Walau harus kuakui Bunga sungguh wanita yang sangat cantik. Akan terasa munafik jika aku tidak menggapnya cantik. Karena aku juga lelaki yang normal. Saat berkenalan dengannya ia tampak sangat dingin dan hanya berbicara singkat. "aku Bunga,salam kenal". Bukan hanya sikapnya yang dingin kurasakan pula tangannya yang dingin. Dan ya kurasa wajahnya juga pucat.
Selang 1 minggu, ternyata kami dipertemukan kembali dalam sebuah event bedah buku seorang penulis ternama di sebuah universitas di Yogyakarta. Namun Ia seolah tak mengenaliku, ia melihatku namun mulutnya tidak bergerak untuk tersenyum maupun berkata apapun. Ia palingkan wajahnya ke buku kecil miliknya. Dan akupun lewat di sampingnya tanpa sepatah kata apapun.
Di kemudian hari juga tanpa sengaja aku dipertemukan kembali dengannya di sebuah mall, ia berjalan sendirian dengan membawa belanjaannya. Dalam hatiku, "kenapa ia selalu sendirian, dan tak pernah kulihat dia bersama kawannya atau keluarganya setiap aku bertemu dengannya, kecuali dengan kawanku tempo hari". "Ah mungkin hanya kebetulan saja, saat aku bertemu dengannya ia memang sendirian. Dan lagi ia juga melihatku, namun tidah mengatakan apapun padaku. Ia melewatiku tepat di depanku. Bahkan bau parfumnya dapat kucium dengan hidungku, sejenak aku berhenti, seperti terhipnotis oleh bau parfumnya, sampai-sampai adikku menggoyangkan tubuhku. Hingga aku tersadar dalam lamunanku. Ada apa denganku. Hari pun berganti, masih benar-benar mengganggu di pikiranku tentangnya. Hingga suatu hari setelah 1 bulan aku tidak bertemu dengannya, aku pun dipertemukan lagi dengannya dalam sebuah forum diskusikajian ilmu sains dan ilmu agama. Tak kusangka ia pun tertarik ikut forum diskusi ini, kukira ia hanya berpikir logis ilmu sainsnya tanpa peduli ilmu agamanya.
Ketika diskusi dimulai, satu demi persatu menyatakan argumen dan sanggahannya masing-masing. Dan Bunga hanya diam saja, sama seperti sebelumnya ia melihatku namun seolah-olah tidak mengenalku. Ya, mungkin karena kita juga baru berkenalan.
Kulakukan segalany kusampaikan argumen terbaikku dengan kata-kata yang baik pula, agar aku tidak terkesan memalukan di depan forum. Debat pun berlangsung seru, dan aku sangat tertarik dan nyaman. Akhirnya 5 menit sebelum diskusi slesai, gadis itu berdiri dan menguraikan pendapatnya. Ia berkata dengan ekspresi yang datar, dan nampak sangat serius. Dan ya, luar biasa Ia berargumen sangat bagus, bahkan tampak kawan-kwan diskusi lainnya tampak setuju dengannya. Kukira gadis tak berjilbab itu taakan tau al-quran, namun ternyata bahkan ia mampu membaca salh satu ayat, bahkan menelaahnya hingga lanjut. Penjelasannya sangat mudah dipamahi dan membuat orang lain sangat antusias.
bersambung...............................................................................................